Sejarah Singkat |
Written by info | |
Pada bulan Juli tahun 1932 terjadilah keputusan bulat, kongregasi St. Perawan Maria Dari Lourdes ( Sekarang di sebut Kongregasi Budi Mulia) membulatkan tekat untuk mulai karya pendidikan dikalangan orang Cina. Keputusan itu didukung oleh Uskup dan oleh kantor Wali Gereja Indonesia di Jakarta. Dukungan sepenuhnya dari Pastor Stenrnberk mengarahkan kewilayah yang disebut Prinsenlaan yang terletak di rumah sakit Cina “Jang Seng Ie” (Sekarang di sebut Mangga Besat), di tempat inilah dibangun gedung sekolah yang disebut Hollands Chinese School yang diberkati dan diresmikan 27 Juni 1933. Sebagai kepala sekolah Br. Hermenigild dan dibantu oleh Br. Ulpinus dan Br. Felix. Sekolah ini dimulai dengan kelas persiapan, kelas satu dan kelas dua. Pada 26 Februari 1934 sekolah ini diakui oleh Departemen Pengajaran dan Kebudayaan. Oleh karena ada maksud untuk mendirikan Gereja di Mangga Besar, maka mulailah dengan ibadat-ibadat. Tiap hari sabtu kelas diatur seperti gereja; dipasang sebuah altar dan tempat pengakuan. Semuanya itu dikerjakan dengan penuh perhatian oleh anak-anak. Pastor yang ditugaskan pada waktu itu bernama Pastor Cappers mantan misionaris dari kepulauan Kei.
Sesudah masa kemerdekaan, pada 20 September 1945 tibalah Br. Constantianus untuk melihat Jakarta. Ia menyaksikan Rumah bruderan Gunung Sahari 91 sudah ditinggalkan oleh pasukan Jepang. Dengan dibantu rekan-rekannya diperbaiki rumah di gunungsahari ini sehingga layak untuk dihuni. “Mari kita cincang saja Pastor Belanda itu juga” inilah ungkapan segerombolan orang Indonesia yang tidak menyukai karya misi di Indonesia. Yang dimaksud Pastor Belanda pada waktu itu adalah Bruder Constantinus yang mengelola sekolah di Gunung Sahari, dan senatiasa memberi suport karya di Mangga Besar. Ia tinggal serumah dengan Bruder Justinianus yang menjadi pimpinan sekolah di Mangga Besar (SD) Bruder Sigismund menjadi kepala SMP. Kebanyakan siswa yang sekolah di Mangga Besar keturunan Cina (1951).
Bom keresahan timbul pada 30 September 1965, yang terkenal sebagai G. 30S. Karya misi Budi Mulia di Mangga Besar, walaupun dengan penuh kecemasan tetap bisa bertahan. Pada tahun 1965 itu Bruder Sigismund selaku kepala SMP mempunyai ide untuk mendirikan SMA. Sebidang tanah di depan gedung SD dianggapnya cukup untuk membangun gedung SMA.
Pada tahun 1965 gedung SMA dibangun, pada tahun 1966 gedung ini sudah dapat dipakai untuk kegiatan sekolah SMA (tempat gedung tersebut sekarang sebagai tempat parkir) dan Br. Sigismund inilah yang menjadi direkturnya. Sekitar tahun 1988 dibangunlah gedung yang lebih layak. Pada Senin, 14 Agustus 1989 gedung SMA diresmikan oleh Mgr. Dr. Leo sukoto SJ.
Pada Peringatan 200 tahun Gereja di Jakarta karya Pendidikan Budi Mulia Masih berkibar. Jenjang sekolah yang ada yaitu: TK, SD, SMP, SMA, OTC. Penuh harapan semoga karya pendidikan ini mampu menumbuhkembangkan sengat iman, dan membangkitkan kesaksian demi terwujudnya kerajaan Allah dalam kancah kehidupan yang penuh dengan tantangan ini.
Pendiri Bruder-Bruder Budi Mulia : Stevanus Modestus Glorie. Lahir di Sint Denis Belgia tahun 1802 ia tumbuh sebagai pribadi yang cerdas, setiap jenjang pendidikan selalu menempati rengking pertama. Sewaktu di Seminari dia berhadapan dengan ketidak adilan dan kekejaman. Setiap saat dia membuka jendela kamarnya dia menyaksikan kekejaman: para budak diperjual belikan, yang dianggap salah dihukum tanpa kenal perikemanusiaan. Dalam permenungannya ia berniat untuk menjadi imam yang memperhatikan orang yang menderita. Ia ditahbiskan menjadi imam tahun 1825 pada umur 23 Semasa Dia menjadi Pastor muda, ia ditempatkan diwilayah yang berdiri gereja tua yang sudah tidak dipakai lagi, yaitu gereja St. Petrus. Perhatiannya yang besar terhadap orang lemah waktu itu:
Proyek yang besar ini tentunya membawa kesulitan tersendiri. Demi berlangsungnya proek kemanusiaan ini, ia gali lobang tutup lobang, hutang kanan dan kiri . Untunglah ada sukarelawan yang senantiasa merelakan waktunya untuk turut dalam proyek kemanusiaan. Permohonannya untuk minta batuan Uskup akan tenaga biarawan Bruder dan suster ditolak oleh uskup. Malah dia disuruh untuk mendirikan sendiri Bruder atau suster. Kesempatan itulah dimanfaatkan oleh Glorie untuk mencari orang yang bersedia untuk hidup sebagai bruder dan suster. Ternyatalah banyak pemuda dan pemudi yang tertarik. Akhirnya tanggal 25 Nopember secara resmi dibentuklah persekutuan Bruder yang diberi nama Bruder karya Baik dan kemudian mendirikan tarekat suster yang disebut suster belas kasih. Biarlah biji gandung jatuh ketanah dan mati. Jika biji itu mati maka akan tumbuh dan berbuah banyak. Akhirnya tepat tanggal 25 Nopember 1872 Glrorieux pendiri Budi Mulia kembali menghadap sang Pencipta.
|
Web Statistic
Today | 86 | |
All | 522401 |